Proteksi Keamanan Brangkas

    Proteksi Keamanan Brangkas
DAFTAR ISI

TUJUAN back

  1. Memahami kegunaan dan pengaplikasian transistor bipolar
  2. Bisa mesimulasikan rangkaian menggunakan software proteus

ALAT DAN BAHAN back

Transistor
Transistor BC547

Spesifikasi :

    • Type Designator: BC547
    • Material of Transistor: Si
    • Polarity: NPN
    • Maximum Collector Power Dissipation (Pc): 0.5 W
    • Maximum Collector-Base Voltage |Vcb|: 50 V
    • Maximum Collector-Emitter Voltage |Vce|: 50 V
    • Maximum Emitter-Base Voltage |Veb|: 6 V
    • Maximum Collector Current |Ic max|: 0.1 A
    • Max. Operating Junction Temperature (Tj): 150 °C
    • Transition Frequency (ft): 300 MHz
    • Collector Capacitance (Cc): 6 pF
    • Forward Current Transfer Ratio (hFE), MIN: 110
    • Noise Figure, dB: -
    • Package: TO92


Integrated Circuit

IC NE555
Spesifikasi :
    • Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
    • Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
    • Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
    • Maksimum output Arus : 200 mA
    • Daya : 600 mW
    • Suhu kerja antara : 0 to 70 °C
PIN :
1 = GND (Ground)
2 = TR (Trigger)
3 = Q (Output)
4 = R (Reset)
5 = CV (Control Voltage)
6 =  THR (Threshold)
7 = DIS (Discharge)
8 = V+ (Positive Suplai Voltage)

Dioda

Maximum Recurrent Peak Reverse Voltage : 1000V
- Maximum RMS Voltage : 700V
- Maximum DC Blocking Voltage : 1000V
- Maximum Average Forward Rectified Current 
  375"(9.5mm) Lead Length at Ta=75 C : 1A
- Peak Forward Surge Current, 8.3 ms single half sine-wave 
  superimposed on rated load (JEDEC method) : 30A
- Maximum Instantaneous Forward Voltage at 1.0A : 1V
- Maximum DC Reverse Current Ta=25 C : 5 µA
  at Rated DC Blocking Voltage Ta=100 C : 50 µA
- Typical Junction Capacitance : 15 pF
- Typical Thermal Resistance RθJA : 50 C/W
- Operating and Storage Temperature Range TJ, TSTG : -65 +150 C 

 

Resistor


Capasitor




Led

 

Relay

 

Buzzer

 

Trimpot

 

DASAR TEORI back

Transistor  

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.

1. Transistor Bipolar (BJT)

Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif.   Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.

Jenis-jenis Transistor Bipolar

 

Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.

    • Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
    • Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.

2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi FET ini adalah jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole.

Jenis-jenis Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).

    • JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medanyang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
    • MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya menggunakan Silicon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET Enhancement yang masing-masing jenis MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
    • UJT (Uni Juction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali (switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya.

Integrated Circuit

 

Intergrated circuit (IC) merupakan komponen dasar yang terdiri dari dioda, resistor, transistor dan kapasitor yang digabung menjadi rangkaian elektronik. IC terbuat dari bahan utama yang bersifat semikonduktor seperti silicon yang dikemas dalam ukuran kecil. IC dikemas dengan ukuran relatif kecil dan digunakan sebagai komponen utama / otak pada peralatan elektronika. Contoh pada handphone, laptop, kamera  digital, komputer, dan lain-lain. Berikut gambar dari IC.

IC dikelompokan menjadi IC linear, IC digital, dan gabungan keduanya. IC linear atau dikenal sebagai IC analog adalah IC yang pada umumnya berfungsi sebagai penguat daya, penguat sinyal, multiplier, regulator tegangan, penguat sinyal mikro, menerima frekuensi radio dan lain-lain. Sedanglan IC digital adalah IC yang hanya memiliki 2 sinyal input dan output. Dalam bentuk kode binary 0 dan 1 atau tegangan rendah dan tinggi.

Dioda 

 


Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.

 Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :

    • Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
    • Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
    • Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
    • Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
    • Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali

Resistor

Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.

Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping.

Beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

    • Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
    • Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
    • Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
    • Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
    • Sebagai Kopling
    • Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
    • Sebagai Penggeser Fasa
    • Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V ataupun 3300µF 16V. Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya. Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. 

Kode : 473Z

Nilai Kapasitor = 47 x 103 

Nilai Kapasitor = 47 x 1000

Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF

Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :

B = 0.10pF

C = 0.25pF

D = 0.5pF

E = 0.5%

F = 1%

G= 2%

H = 3%

J = 5%

K = 10%

M = 20%

Z = + 80% dan -20% 


LED 


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.  

Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari.

    • Lampu Penerangan Rumah
    • Lampu Penerangan Jalan
    • Papan Iklan (Advertising)
    • Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
    • Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
    • Lampu Indikator
    • Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)

PERCOBAAN back

 Gambar rangkaian




Video Simulasi

LINK DOWNLOAD back

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Bahan Presentasi Mata Kuliah Elektronika Oleh: Fanny Kartika Sari Nim: 2010952037 Dosen Pengampu: Dr. Darwison Universitas Andalas Padang ...